SEKDA BUKA SEMINAR KTI KECAMATAN TUNGKAL ILIR

KUALA TUNGKAL,  – Sekretaris Daerah Tanjung Jabung Barat Drs. H. Muklis, M.Si membuka secara resmi Seminar Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang diperuntukan bagi Kepala Sekolah dan Guru dalam Lingkup Kecamatan Tungkal Ilir. Selasa, 24/2) di Balai Pertemuan Kantor Bupati. 

Ketua Panitia penyelenggara KTI Nurdin Effendi, A.Ma.Pd dalam lapornnya mengatakan, seminar KTI ini untuk para kepala sekolan dan guru dalam wilayah Kecamatan Tungkal Ilir, dilaksanakan selama 1 hari penuh tanggal 24 Februari 2015,  menghadirkan 2 orang nara sumber, masing-masing Dr. Ginti dan Prof. Dr. H. Mat Syuroh, MM, M.Si dari LIPNAS (Lembaga Informsi Pembangunan Nasional). Sedangkan peserta sebanyak 252 terdiri dari Kepala SMA, SMK, SMP/MTs, SD/MI 20 orang, TK 2 orang serta Guru SMA 6 orang, SMK 7 orang, SMP/MTs 10 orang, SD/MI 200 orang dan guru TK 7 orang.

Dikatakna Nurdin Effendi pula, dalam Seminar tersebut membahas tentang teknik menulis Karya Tulis Ilmiah dan dialog permsalahan tentang kenaikan pangkat. Tentunya seminar KTI itu akan menjadi penting bagi guru-guru yang mentok tidak bisa naik pangkat yang ada di lingkup Kecamatan Tungkal Ilir.

Selanjutnya Kakan Diknas Tanjung Jabung Bart Wahidin, S.Pd, MM mengatakan, kegiatan ini memang diikuti oleh guru-guru, namun kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan KBM di sekolah, karena para guru meninggalkan sekolah tidak dalam keadaan kosong jam pelajaran, usai kegiatan ini para guru langsung kembali ke sekolah masing-masing.

Disingung Wahidin, soal pentingnya seminar KTI Ini bagi guru, di mana di Kabupaten Tanjung Jabung Bart, guru-guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil ditingkat pendidikan dasar dan menengah sulit mencapai golongan pangkat di atas IV A. Karena kebanyakan terkendala pada pencapaian angka kredit yang slah satunya harus membuat Karya Tulis Ilmiah. “Harus diakui kemampuan mereka dalam membuat karya tulis masih lemah. Padahal, membuat karya tulis menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat tersebut,” kata Wahidin.

Dijelaskannya pada periode April 2015, hampir 400 guru mengusulkan kenaikan pangkat. Umumnya guru-guru tersebut berada di golongan pangkat III/D sampai IV/A, lagi-lagi terbentur turan itu kenaikan pangkatnya ke IVa. Hanya ada sekitar 150 lebih yang lolos untuk bisa naik pangkat.

Untuk mengtasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan Seminar KTI dan sosialisasi masalah regulasi perturan-peraturan yang berhubungan dengan kenaikan pangkat bersama UPTD Pendidikan Kecamatan-kecamatan. Sebab ada beberapa peraturan-peraturan yang belum kita laksanahan sehingga kenaikan pangkat tertunda. “Untuk itulah kami mohon kepada Nrasumber memberikan arahan dan solusi atas permasalahan tersebut,” harap Wahidin.

Wahidin juga mengungkapkan “bahwa PP Nomor 19 Tahun 2005 dan khususnya lagi Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualitas Akademik dan Kompetensi Guru pasal 1 ayat 1 bahwa setiap Guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Salah satu kompetensi yang wajib dipenuhi guru adalah standar professional..

Lebih lanjut ungkapnya, “lemahnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah dapat disebabkan karena memang belum mantapnya kualitas guru itu sendiri, oleh karenanya Seminar KTI ini adalah merupakan yang penting bagi guru-guru, dia berharap dengan adanya pelatihan KTI yang nantinya dibimbing para pakar, maka  guru-guru diharap bisa melakukan penulisan karya tulis ilmiah yang berkualitas, dan ini merupakan salah satu program kerja kami”. Pungkasnya.

Sementara itu, Sekda H. Muklis, saat membuka seminar mengajak para guru lebih serius dalam meningkatkan mutu lulusan, untuk itu guru hendaknya terus meningkatkan keprofesionalannya dengan  membaca dan menulis. Apalagi dunia yang semakin maju terus menuntut kita termasuk guru untuk terus belajar dan belajar. Selanjutnya ia mengharap karya tulis ilmiah ini terus dipertajam sehingga para guru bisa dengan mudah memenuhi kreterian syarat naik pangkat.

Minimnya tenaga guru yang menguasai keterampilan menyusun karya tulis ilmiah tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk melakukan inovasi dan berpikir kritis serta menuangkannya secara tertulis, masih sangat rendah. Hal ini, kata Sekda, secara tidak langsung akan berpengaruh pada rendahnya kualitas pembelajaran kepada siswa atau anak didik yang pada akhirnya akan menghambat peningkatan kualitas  pendidikan  di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada umumnya.

Sekda juga menekankan agar di akhir pelatihan ini, nantinya para peserta diwajibkan membuat karya ilmiah, sesuai permasalahan-permasalahan yang mereka temukan di lapangan. ’’Setelah pelatihan ini diharapkan peserta mampu menulis hasil penelitian sesuai petunjuk pelatihan,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *