WABUP TANJAB BARAT HADIRI RAKOR TPID V TAHUN 2014 DI JAKARTA

JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, melalui Wakil Bupati Katamso, SA, SE, ME, didampingi Kabag Humas Setdakab Teguh, S.Sos, mengikuti Rapat Koordinasi Nasional V Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2014 di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Rabu 21 Mei 2014 kemaren.

Rakornas ini diselenggarakan oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementrian Dalam Negeri dan Bank Indonesia, serta dihadiri oleh Presiden RI para menteri Indonesia Bersatu II dan seluruh TPID Provinsi dan TPID Kab/Kota seluruh Indonesia.

Wali Bupati Katamso, SA, SE, ME, saat itu hadir tepat berjajar duduk dengan Bupati Sarolangun dan dengan rombongan Bupati/Walikota se-Provinsi Jambi lainnya saat menghadiri Rakornas tersebut. Usai menghariri Rakornas, Wabup Katamso langsung pulang ke Jambi guna menghadiri Pembukaan MTQ tingkat Provinsi Jambi ke-44 di Kota Jambi, Rabu malam (21/5) sekaligus untuk memberikan suport kepada kafilah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Tepat pukul 10.00 WIB Rakornas secara resmi dibuka oleh Presiden H. Susilo Bambang Yudoyono, yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali.

Saat itu juga Presiden H. Susilo Bambang Yudoyono, dalam sambutan pengarahannya mengatakan, untuk mendorong optimalisasi koordinasi antar TPID, terutama dalam hal keterkaitan ekonomi antar daerah, kerjasama antar daerah menjadi salah satu sarana yang efektif untuk lebih mensinergikan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam kerangka NKRI.
“Menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan potensi antar daerah, sehingga kesenjangan antar daerah dapat diminimalisasi serta meningkatkan pertukaran pengetahuan dan teknologi,” ucapnya.

Akan hal itu, kata SBY, adanya perbedaan karakteristik sumber daya antar daerah menyebabkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pangan, tidak dapat dipenuhi hanya mengandalkan pada produksi lokal di masing-masing daerah, melainkan ada saling ketergantungan yang tinggi dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
“Namun dengan niat dan tekad yang kuat, saya yakin kita mengendalikan Inflasi menjadi rendah dan terkendali, sehingga kondisi ekonomi kondusif dengan harga-harga komoditas pangan terjangkau dan pasokan yang cukup pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan rakat,” ucap SBY.

Menurutnya, inflasi terjadi karena gejolak harga kebutuhan pokok khususnya pangan yang meningkat. Ketidak seimbangan antara demand dan ketersediaan pangan yang dan atau sebaliknya.
Dalam teori Makro ekonomi, kata SBY, adalah agregat dari mikro ekonomi. Kalau mikro ekonomi di banyak tempat di suatu negara baik, maka makro ekonomi juga baik. “Jadi, jangan mendikotomikan secara tidak tepat. Bedakan antara mikro ekonomi dan sektor riil,” Presiden SBY menegaskan.

“Untuk itu TPID di setiap daerah harus terus melakukan pemantauan, agar naiknya kebutuhan pokok bisa teratasi, ”Inflasi adalah musuh ekonomi musuh masyarakat/rakyat, maka dieprlukan peran pemerintah dalam hal ini.” Tegas Presiden SBY.
“Kita sudah susah payah meningkatkan penghasilan, menaikkan gaji pegawai, meningkatkan upah buruh. Tapi kalau harga juga melambung tinggi, tentu kenaikan penghasilan tidak ada artinya,” ujar SBY.

Sementara H. Agus Martowardjojo, Gubernur Bank Indonesia, selaku Ketua Panitia Rakornas V TPID Tahun 2014 mengatakan “Pelaksanaan Rakornas TPID itu sendiri Untuk memperkuat koordinasi pusat dan daerah dalam mempercepat kerjasama antara daerah dalam upaya menjaga stabilitas harga serta meningkatkan perekonomian daerah.
Selain itu, kata Agus peran pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai wadah koordinasi lintas sektor di daerah semakin penting.

Dalam perkembangannya, kata Agus, koordinasi TPID tidak hanya terbatas dalam lingkup satu wilayah administratif semata, namun berkembang dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi di dalam satu wilayah menjadi antar wilayah/provinsi, karena keterkaitan ekonomi antar daerah.” Tandas Agus.

Dalam kesempatan ini, juga diserahkan trofi kepada TPID Terbaik 2013 tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta TPID Berprestasi 2013 untuk tingkat Kabupaten/Kota. Nominasi peraih penghargaan ini dipilih berdasarkan 3 kategori kawasan yaitu Sumatera, Jawa, dan Kawasan Timur Indonesia.

Untuk tingkat provinsi, penghargaan TPID Terbaik 2013 diberikan oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung kepada Provinsi Sumsel, DIYogyakarta, dan Kalimantan Tengah. Kemudian kepada TPID Terbaik 2013 tingkat Kabupaten/Kota oleh Mendagri Gamawan Fauzi kepad kota Padang, Sumbar; kabupaten Jember, Jatim; dan kota Pontianak, Kalbar. Sedangkan untuk TPID Berprestasi 2013 diberikan oleh Gubernur BI Agus Martowardojo kepada kota Tebing Tinggi, Sumut; kabupaten Malang, Jatim; dan kabupaten Sinjai, SulSel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *