1,25 HEKTAR LAHAN KEBUN SAWIT DI TERJUN GAJAH TERBKAR

BETARA – Satgas Karhutla Tanjabbar terus mendapat tantangan tugas. Pasalnya sejak cuaca panas sepekan ini kebakaran lahan khususnya di wilayah Kecamatan Betara Kabupaten Tanjabbar terus terjadi disejumlah desa.

Kamis, (03/8/17) sekitar pukul 11.30 Wib, api kembali memalap lahan perkebnunan sawit di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL), tepatnya di tepi jalan lintas Betara – Jambi, KM 80, RT 07 Dusun Simpang Abadi Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara Kabupaten Tanjab Barat seluas ± 1,25 hekar.

“Sekitar ± 1,25 hektar lahan kebun sawit hangus terbakar, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.00 Wib dititik Koordinat : S: 01° 20′ 66,3″, E: 103° 41′ 27,2″,” ujar H. Budi Prasetyo, NW, Kabid Bencana dan Rehabilitasi BPDB Kabupaten Tanjabbar dikonfirmasi, Kamis siang.

Sementara Kapolsek Betara IPTU Irwan, SH dihubungi menyebutkan, kebakaran di atas lahan milik Gito Purwanto (52) diketahui sekitar pukul 11.30 Wib dari informasi warga, kemudian menghubungi Tim TRC-BPBD langsung menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.

“Bersama TIM TRC-BPBD, Polres, Polsek Betara Kasubsektor Pematang Lumut beserta jajaran, Babinsa Betara, RPK PT. WKS, Anggota Petrochina,  Camat Betara beserta  staff, Manggala Agni dan Kades Terjun Jaya, turun memadamkan,” terangnya.

Dalam pemadaman satgas karhutla terpadu mengerahkan 3 unit kendaraan roda 4 milik BPBB, Pompa Air 4 unit milik BPBD, 4 unit mobil patroli milik Polres Tanjab Barat, 4 unit kendaraan roda 4 milik PT.  WKS,mobil Tangki 2 unit milik PT. Wks, mesin v. 20 2 unit milik PT.  WKS, Mesin max3 1 unit milik PT.  WKS, 4 unit kendaraan roda 4 milik Petro China dan Mesin apung 2 unit milik Petrochina

Irwan mengatakan, kawasan lahan gambut yang terbakar itu ditepi jalan lintas timur itu jaraknya lebih kurang 3 kilometer dari permukiman warga dan jalan utama. Kendati demikian, asap kebakaran belum sampai mengganggu aktivitas warga sekitar. Kendala satgas darat adalah terbatasnya sumber air dari lokasi kebakaran dan keterbatasan alat.

“Puncak kemarau diperkirakan berlangsung hingga September mendatang sehingga ancaman kebakara lahan dapat meningkat. Perlu partisipasi semua pihak untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi kebakaran lahan,” tegas perwira dua balok dipundaknya itu.

Untuk diketahui sejak kemarau beberapa hari terakhir, setidaknya sudah beberapa kali terjadi kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Betara, pertama dan kedua di Dusun Sri Menanti, ketiga di Pematang Lumut, ini yang keempat di Dusun Terjun Gajah.

Sumber : Lintas Tungkal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *