SEKDA BUKA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN UPSUS PAJALE

Kuala Tungkal – Guna mensinkronkan tindakan ke depan mengenai Upaya Khusus (Upsus) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale). Pemkab Tanjabar melalui Badan Penyuluh mengelar Rapat koordinasi UPSUS Pajale. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Bappemdal yang diikuti oleh penyuluh di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kamis (27/7).

Hadir pada pertemuan tersebut narasumber dari BP4 Jambi diantaranya Ir. Rahimah Oesman, Kabid Bimas dan Kelembagaan, Devi Yunara, SP, Kabid Program dan Ebdi Mardono, Penyuluh Pertanian Jambi. Kelapa BP4 Tanjabra Ir. Heru Widodo dan Kepala Dinas Pertanian Tanjabar dan Penyuluh se Kabupaten Tanjabar sebagai peserta

Dalam arahannya Sekdakab H. Firdaus Khatab mengatakan, kegiatan ini sangat positif dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan terutama padi, jagung dan kedelai di daerah.

Namun kata Sekda, ”program Pajale yang dicanangkan oleh Pemerintah Jokowi-JK melalui Kementrian Pertanian sangatlah berat bagi Pemkab, pasalnya pada tahun 2017 harus swasembada. Hal ini memiliki konsekuensi kerja cerdas dan keras agar program tersebut berhasil”. 

Hanya saja, permasalahan di lapangan petani kita sudah mulai malas bertani Pajale. Berbagai hambatan dan kendala ditemui oleh para petani saat ini. Kendala mendasar yang ditemui yakni menyangkut soal pemasarannya. harga jual petani tidak sesuai dengan haga pasar. “Masih jauh dengan harga pasaran,” tandasnya. 

Seharusnya, kata Sekda, Pemerintah pusat tidak hanya menggalakan untuk swasembada saja, namum pemsarannya juga harus difailitasi. Sehingganya harja gual hasil Pajale ini tidak jatuh dan petani selalu merugi. Ia contohkan hasil beras di daerah Pengabuan dan Senyerang pada saat panen kemarin jatuh dibawah harga pasar, tempat penyalurannya tidak ada. Pemerintah daerah tidak akan mungkin mampu menampung dan menalanginya semuanya.

Harapan ke depan, diharapkan semua pihak yang terkait dengan sektor pertanian tanaman pangan maupun hortikultura serta lainnya dapat menjembatani masalah pemasaran produk. Dimana, setiap panen selesai, masyarakat selalui terbentur dengan masalah pemasarannya.

‘’Harapan kita yang masalah pemasaran ini harus menjadi perhatian serius bagi instansi terkait guna meningkatkan ekonomi masyarakat, sampaikan kepada Permrpv dan Pusat ini permsalahanya, mereka harus tau, jangan diam be kalau ada rakor, kasin petai kita selalu jadi korban,’’ kata Firdaus Khatab menyarankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *