BUPATI BUKA SOSIALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) OBAT DAN MAKAN

Kuala Tungkal  – Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat terhadap produk pangan serta untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat memilik dan melindungi kesehatan. Badan POM RI bekerjasama dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jambi menggelar Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan.

Sosialisasi KIE menghadirkan 250 peserta dari seluruh komponen dinas/instansi lintas sektoral, tokoh masyarakat, produsen, IRT, tomas, darmawanita, PKK, UMKM obat dan makanan, pelajar dan mahasiswa, serta PKL itu, digelar di Ancol Beach Kuala Tungkal, Kamis (19/11). Acara ini disambut baik masyarakat khususnya dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Bupati Tanjabbar H. Usman Ermulan, saat membuka acara menyebutkan, “Pangan yang aman, harus aman dari cemaran biologis, cemaran pisik, seperti ada stiker pada kemasan, cemaran kimia,” tegas Bupati.

Bupati menekankan, kegiatan semacam ini lebih sering dilakukan. Karena menyangkut hajat orang banyak, segala usia, tanpa pandang bulu dan masyarakat sangat membutuhkan pendidikan semacam ini agar masyarakat mempunyai wawasan yang luas terkait makanan dan obat yang tidak layak konsumsi yang kian marak beredar di kalangan masyarakat,” tegas Bupati Usman Ermulan mengakhiri sambutannya.

Sementara Kepala Badan POM Jambai Drs. H. Ujang Supriatna, Apt. Mengatakan acara ini kali pertama diselenggarakan oleh Badan POM RI di provinsi Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

“Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi pemberdayaan masyarakat terhadap keamanan pangan yang bekerja sama dengan DPR-RI Komisi IX.

BPOM Aceh berkomitmen untuk mengawasi keseluruhan Kabupaten/Kota yang ada di Jambi yang bermitra dengan Dinas Kesehatan serta Disperindag, diakui Ujang, saat ini masih banyak temuan produk-produk yang tidak terdaftar atau tanpa izin dan mengandung bahan berbahaya dan pihak BPOM bersama terkait dinas akan melakukan peningkatan pengawasan.

“Produk berbahaya seperti obat-obatan yang mengandung zat berbahaya sering ditemukan di apotik obat, untuk makanan sering ditemukan di supermarket sedangkan kosmetik kecantikan pemutih masih banyak dijual tanpa izin dan mengandung zat yang membahayakan kesehatan,” ungkapnya.

Namun semua tidaklah mudah, dimana keterlibatan semua pemangku kepentingan menjadi penting dalam penanggulangan peredaran obat dan makanan. Kita sangat memerlukan campur tangan semua pihak dalam menanggulangi masalah tersebut,” ujarnya.

Usai acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, antara peserta dengan Ketua Balai POM Jambi, Bupati Tanjabbar yang dipandu Kadis Perindagproda Tanjabbar Drs. H. Kosasih. Serta ditampilkan juga Maskot ketahanan pangan opi dan omi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *