Pemkab Tanjab Barat Gelar 7 Aksi Kinerja Pencegahan Stunting dan Diseminasi Tahun 2023
KUALATUNGKAL – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan Aksi 7 kinerja pencegahan stunting, diseminasi dan publikasi hasil pengukuran balita bulan Agustus Tahun 2023 yang bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (26/10).
Kegiatan ini di hadiri perwakilan dari Kapolres dan Kodim 0419 Tanjab, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD, Camat dan para Kepala Puskesmas.
Dalam sambutannya, Bupati TanjungJabung Barat melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra H. Mulyadi, S.Pd. M.Kes menyampaikan bahwa hasil pengukuran balita pada bulan Agustus 2023 terdapat balita stunting sebanyak 993 balita, dari data tersebut sebanyak 327 balita stunting yang perlu segera dilakukan penanganan sesuai penyebab dan faktor determinan terjadinya stunting.
Berdasarkan update terakhir jumlah keluarga beresiko stunting mengalami peningkatan yaitu sebesar 33.378 dari sebelumnya 13.360 keluarga pada Tahun 2022, keluarga beresko stunting ini harus kita waspadai dan diintervensi sesuai faktor penyebabnya karena jika di biarkan akan berpotensi menambah jumlah anak stunting.
Bupati meminta kepala para OPD terkait, camat, Kepala desa atau lurah agar lebih mengoptimalkan intervensi pencegahan dan penanggulangan stunting serta memaksimalkan pelaksanaan posyandu di setiap desa kelurahan dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan agar tidak muncul stunting-stunting baru.
“Kepada para camat, Kepala Desa atau lurah agar dapat menghimbau dan menyisir setiap anak supaya orang tuanya membawa anak ke posyandu, sebagai sarana deteksi dini, untuk pencegahan stunting,” ujarnya
“Kemudian disamping pengukuran dan penimbangan menggunakan antropomentri terstandar penting juga diperhatikan adalah edukasi stunting yang masif dan pemberian makanan tambahan sesuai kebutuhan gizi nya.” Tambahnya
Selain itu, kepada Camat, Kepala Desa atau Lurah, Kepala Puskesmas dan lintas sektor lainnya supaya memanfaatkan program Jass Berkah dengan membawa anak stunting ke RSUD KH Daud Arif untuk mendapatkan tatalaksana terutama 327 balita yang perlu segera mendapatkan penanganan.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan perkembangan penanganan stunting di Tanjung Jabung Barat, prevalensi stunting menunjukan tren penurunan yang signifikan dari 19,8 persen di Tahun 2021 menjadi 9.9 persen di Tahun 2022. Dirinya berharap hasil SKI (Survei Kesehatan Indonesia) Tahun 2023 prevalensi stunting juga terus mengalami penurunan.
“Saya mengapresiasi kepada setiap OPD atas kerjasamanya, namun hal ini janganlah membuat kita merasa puas karena terget Kabupaten Tanjung Jabung Barat sesuai RPJMD sebesar 9 % ditahun 2024,” katanya
Bupati mengharapkan setiap OPD, terkait dengan 8 aksi konvergensi pencegahan dan penanggulang stunting, lebih berperan aktif lagi dalam pelaporannya melalui aplikasi aksi Bangda sehingga antara pelaksanaan program kegiatan dan laporan sejalan.
“Sama-sama kita mempertahankan prestasi sebagai terbaik pertama se-Provinsi Jambi untuk tiga kali berturut-turut.” Ujarnya
Sumber : Prokopim Tjb
Tinggalkan Balasan