KAPOLRES APRESIASI LANGKAH BUPATI TANJABBAR DALAM PENANGANAN KARHUTLA
Kuala Tungkal – Untuk menyamakan persepsi terkait peran dan tanggung jawab masing-masing pihak terkait Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pemkab Tanjung Jabung Barat bersama Kodim dan Polres Tanjabbar menggelar Rapat Koordinasi tentang sistem penanganan karhutla yang diadakan di aula Kantor Bupati, Selasa (13/6/17).
Rapat Koordinasi ini dipimpin Bupati DR. Ir. H. Safrial, MS, didampingi Wakil Bupati Drs. H. Amir Sakib, Kajari Tanjabbar Pandoe Pramoekartika, SH, MH, Kapolres Tanjabbar AKBP Alfonso Doly Gelbert Sinaga, SIK, Dandim 0419/Tanjab diwakili Pasi Intel KAPTEN Suseno dan Sekda Drs. H. Ambok Tuo.
Rakor ini diikuti sejumlah pejabat utama Polres Tanjabbar dan Kodim o419/Tj, SKPD terkait, serta para beserta Camat dan juga perwakilan perusahaan perkebunan yang ada di wilayah kabupaten Tanjabbar.
Bupati H. Safrial dalam penyanpaiannya menyebutkan sebagian Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan lahan gambut, jadi sangat rawan terjadinya Karhutla. ” Kabupaten ini banyak lahan gambut. Jadi rentan terjadinya karhutla. Lakukan patroli setiap malam. Standby kan peralatan pemadam kita bila perlu,” sebut Bupati.
Beberapa wilayah kita yang rawan ada 5 Kecamatan yang yang dibagi dalam 3 zona. Zona pertama Kecamatan Bram Itam, Betara dan Kuala Betara. Zona 2 Kecamatan Pengabuan dan Kecamatan senyerang berada pada zona 3. “Dan saat ini untuk wilayah yang rentan itu ada di wilayah Betara dan Senyerang. Mulai besok itu didata,” tambah Bupati.
Disebutkannya, sesuai data yang dihimpun data titik api pada tahun 2015 hampir tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yakni Kecamatan Betara di desa Muntialo, Kecamatan Kuala Betara di Desa Dataran Pinang, Kecamatan Tebing Tinggi di Desa Kelagian serta beberapa di Kecamatan Ulu seperti Desa Penoban, Suban.
Maka dari itu, Bupati juga meminta agar setiap parit yang ada di lahan gambut, bisa ditutup. Agar saat turun hujan parit tersebut bisa menampung air. ” Kita minta parit ditutup. Andaikata kita punya pompa air tersebut bisa digunakan,” ujarnya.
Selain itu kata Bupati, dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla, pemkab juga bekerjasama dengan perusahaan guna melakukan di wilayah kerja masing-masing.” Kita akan kirim surat ke perusahaan bahwa bila terjadi kebakaran itu adalah tanggung jawab perusahaan,” pungkasnya.
Sementara Kapolres AKBP ADG Sinaga, SIK mengungkapkan sangat apresiasi langkah yang dilakukan oleh Bupati Tanjabbar dalam penanganan karhutla.
Dalam penanganan karhutla, menurut Kapolres agar tercover oleh petugas diperlukan dukungan dari komponen untuk bersama-sama berbuat untuk mengatasi masalah Karlahut ini demi kemaslahatan masyarakat luas,” terang Kapolres.
“Seharusnya semua komponen, baik dari unsur Pemerintahan Daerah, pihak swasta maupun masyarakat memiliki rasa tanggungjawab untuk mengatasi permasalahan ini. Untuk itu mari bersama melakukan upaya pencegahan dan penanganan awal secara bersama,” pungkas Kapolres.
Sumber : Lintas Tungkal
Tinggalkan Balasan