Bupati Tanjab Barat : Melestarikan Lahan Basah untuk Keseimbangan Ekosistem dan Kesejahteraan Masyarakat

BETARA – Rabu (7/2) – Hari Lahan Basah Sedunia disambut dengan seruan penting dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan lahan basah. Dalam peringatan ini, Bupati Tanjab Barat yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. H. Firdaus Khatab, MM., mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam pelestarian lahan basah demi keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan bersama.

Kegiatan yang di gelar di Wisata Embung Desa Muntialo Kecamatan Betara tersebut turut dihadiri Menteri LHK RI yang diwakili Analis Kebijakan Ahli Utama, Deputi Bidang Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove RI, Unsur Forkopimda Tanjab Barat, Kepala OPD lingkup Provinsi Jambi, Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Tanjab Barat, Kesatuan Pengelolaan Hutan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK, pimpinan perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Forum DAS Provinsi Jambi dan Kab. Tanjab Barat, para Green Ambasador, para kelompok sadar wisata dan para guru serta pelajar.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Asisten Firdaus Khatab menyampaikan bahwa Lahan basah memegang peran vital dalam menjaga ekosistem. Sebagai sumber daya air dan habitat alami bagi flora dan fauna, keberadaannya mendukung kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki kekayaan lahan basah yang meliputi gambut, rawa, dan hutan bakau, yang menjadi pondasi bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan konkret.

“Pertama, melakukan Penanaman Pohon, penanaman pohon di sekitar lahan basah untuk memperkuat ekosistem dan menjaga keberlanjutan air, kedua menyadari pentingnya tidak membuang sampah sembarangan ke lahan basah guna menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dan ketiga pengembangan Budidaya Ramah Lingkungan yakni mendorong kegiatan budidaya yang ramah lingkungan di sekitar lahan basah untuk mendukung keberlanjutan ekosistem dan ekonomi lokal,” lanjutnya

Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan penanaman serentak dan upaya lainnya dalam pelestarian lahan basah. Semoga upaya ini memberikan dampak positif yang besar bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Tanjab Barat mengingatkan kembali pentingnya menjaga dan melestarikan Lahan Basah sebagai tanggung jawab bersama untuk generasi saat ini dan yang akan datang.

“Kelola dengan Bijak, mengelola lahan basah sebagai aset berharga yang harus dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan selain itu, bangun kesadaran masyarakat tentang perlunya pelestarian lahan basah untuk keberlangsungan lingkungan hidup.” Katanya.

Sementara itu Menteri LHK yang diwakili Analis Kebijakkan Ahli Utama Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc., menambahkan penanaman pohon serentak merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya pada awal musim penghujan 2024.

“Penanaman pohon sebagai upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan seluruh makhluk hidup, bukan hanya menyediakan oksigen tetapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya,” ungkapnya

Ia menyampaikan, pihaknya berkomitmen dalam mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

“Kita tahu dari aksi penanaman pohon dapat mengurangi risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan.” katanya.

Sumber : Prokopim TJB

_RAL_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *