BUPATI WARNING SKPD JANGAN “TRIAL AND ERROR”

KUALA TUNGKAL – Bupati Tanjung Jabung Barat DR. Ir. H. Safrial, MS mewarning seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau OPD tidak membuat kesalahan dalam proses belajar atau memecahkan masalah terkait penyusunan Renstra dan Renja.

Bahkan dengan tegas Bupati menekankan agar semua Renstra dan Renja tersebut diperiksa oleh Bappeda agar sesuai dengan visi misi yang termuat dalam RPJMD 2016-2021.

“Semua Renstra, Renja para SKPD akan diperiksa. Dan tentunya dibantu oleh Bappeda supaya terarah,” ungkap Bupati Safrial saat membuka Musrenbang RKPD 2018 Tanjabbar belum lama ini.

Menurut Bupati, hal itu dilakukan oleh karena, masih ada dalam perencanaan SKPD tersebut, terdapat hal yang tidak krusial dan dilarang olehnya masuk dimasukkan pada program kegiatan SKPD 2018.

“Malahan ada kejadian di 2017 lalu, apa yang sudah saya katakan, saya arahkan, mereka manggut-manggut. Tetapi masih terdapat di dalam perencanaan SKPD itu, yang sudah saya larang. Ini akan kita evaluasi. Kalau SKPD ini tidak mampu, daripada diberhentikan lebih baik mundur,” tegas Bupati.

Dirinya telah berulang kali mengatakan, ingin berlari dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. “Saya sudah katakan saya ingin berlari tetapi kalau hanya saya yang berlari, saudara tidak mau berlari, lebih baik kita lepas dari gerbong kami,” sebutnya.

Bupati mengakui, memang apa yang dirinya katakan tidak enak didengar. Namun hal itu dilakukan semata-mata bertujuan baik untuk kedepannya. Seluruh pimpinan SKPD untuk fokus dan serius dalam menyusun Renstra dan Renja. Karena di dalamnya sudah harus termuat visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.

“Jangan diulangi lagi kejadian di 2017. Kalau rapat bawalah catatan kecil. Apa yang diinstruksikan Bupati, dicatat,” pintanya.

Dikatakan oleh Bupati, barangkali apa yang dirinya sampaikan banyak yang beranggapan hanya teori. Padahal teori itu dari retorika.

“Saya selalu ingatkan jangan membuat Trial and error. Selagi teorinya ada, mubazir namanya. Jangan memimpin negara trial and error baca teori yang ada. Jutru dengan trial and error inilah yang sering membuat rusak negara khususnya Tanjab Barat,” ujarnya.

Karena kedepan pemeriksaan oleh audiotorium BPK tidak hanya pada aspek penganggaran dan pelaksanaan saja tetapi juga pada aspek perencanaannya,”Perencnaan itu dimana? Tentu di renstra dan renja yang saudara buat,” pungkasnya.(abs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *