BPBD PETAKAN WILAYAH ULU RAWAN BANJIR

KUALA TUNGKAL – Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, meminta kepada seluruh masyarakat Tanjab Barat untuk waspada terhadap bencana banjir yang biasa datang kapan saja. Khususnya di wilayah Tungkal Ulu. Karena, perubahan musim penghujan, sepertinya akan intens pada bulan Febuari ini.

Dikatakan Kepala BPBD Tanjab Barat, Kosasih, bahwa dari pemetaan pihaknya, daerah yang berkategori sering terjadi Banjir untuk Wilayah Kabupaten Tanjab Barat, terletak di wilayah Tungkal ulu. Yaitu, pada Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Muara Papalik, Kecamatan Merlung, dan Kecamatan Tungkal Ulu.

“Mengingat cuaca yang kurang menentu ini, kita harapkan masyarakat untuk waspada sejak dini. Karena, pada bulan Febuari ini sepertinya curah hujan akan cukup tinggi. Dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) pun juga sudah menginformasikan untuk wilayah yang sudah kita petakan tadi, dalam kategori lembab,”kata Kosasih Senin (5/2) melalui sambungan seluler.

Sambung Kosasih, berdasarkan data, hampir seluruh Kecamatan diwilayah Ulu juga berpotensial banjir, karena pemukiman penduduk hampir seluruh penduduk desa bermukim ditepi bibir sungai pengabuan.

“Sampai saat ini, laporan kita dapatkan, bahwa debit air Sungai Pengabuan diwilayah ulu masih berkategori aman, tetapi debit air juga cukup tinggi, karena terjadi pasang surut, yang kita takutkan curah hujan cukup tinggi selama berjam-jam”, ucapnya.

Kosasih pun menegaskan, hingga saat ini belum ada bencana banjir yang melanda pemukiman maupun lahan persawahan, dan perkebunan warga diwilayah Ulu itu. Untuk di Tungkal Ilir, jika sore hari terjadi Banjir Rob kerena air laut naik. Meski demikian, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk waspada terutama yang berdomisili di sekitaran bibir sungai.

“Karena mereka yang paling rentan mengalami banjir. Kita meminta masyarakat untuk waspada sejak dini, dan melaporkan setiap ada kejadian terutama bencana alam. Tiga hari ini memang dimana-mana hujan, debit air sungai agak naik. Untuk itu, perlu adanya kewaspadaan dari masyarakat akan adanya bencana banjir”, ulang dia lagi.

Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap terjadinya bencana banjir, kata dia, pihaknya terus melakukan pemantauan. Pihanya juga selalu melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan.

“Kita terus monitor, sejauh ini belum ada laporan terjadi banjir. Tapi memang debit air sungai mengalami kenaikan”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *