TINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT, KUB HAJI BANGUN GELAR REMBUK KAMPUNG DAN TANAM 10.000 BIBIT KOPI LIBERIKA
TANJAB BARAT – Untuk mengupayakan peningkatan perekonomian warga desa dan mewujudkan keterampilan warga dalam mengolah bahan baku yang ada didesa menjadi produk-produk unggulan desa, Kelompok Usaha (KUB) Haji Bangun akan menyelenggarakan Rembuk Kampung dan Penanaman 10.000 Bibit Kopi Liberika Tungkal Komposit.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada hari Sabutu (23/11/19) sampai dengan hari Minggu (24/11/19) mendatang di Area Perkebunan Panting Nol, Dusun Sungai Haji, Desa Sungai Terap, Kecamatan Betara, Kabupayen Tanjung Jabung Barat.
Salah satu nggota KUB Haji Bangun Firdaus mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk konservasi dan budi-daya kopi Liberika Tungkal Komposit dengan target hingga tahun 2023 dapat melakukan perluasan area hingga 35 hektar di perkebunan Kelompok Tani Haji Bangun.
“Secara khusus kami mengundang Bupati Tanjung Jabung Barat untuk membuka kegiatan dan melakukan penanaman pertama pohon kopi liberika secara simbolis,” katanya.
Semoga kegiatan tersebut yang pada nantinya dapat mengusung cita-cita bersama petani, kelompok usaha, mitra dan pemerintah untuk menjadikan Desa Sungai Terap sebagai Desa Lumbung Kopi Liberika di tahun 2023 dan terjadinya sinergi hulu hilir kopi.
Ia mengungkapkan, KUB Haji Bangun telah mendapatkan bantuan dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Direktorat Jendral Perkebunan dan PetroChina International Jabung Ltd, serta dukungan khusus dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Semoga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan dapat bedampak positif untuk kedepannya, baik lingkungan, sosial dan perekonomian masyarakat Desa Sungai Terap,” harapnya.
Sejauh ini, ia menyebutkan KUB Haji Bangun telah menyiapkan lahan demplot sayuran dan akan membuat kanal di area kebun kopi untuk budidaya ikan.
“Pembuatan demplot pertanian terpadu yang di khususkan untuk ibu-ibu tani dipandang perlu dilakukan. Mengingat peran ibu-ibu dalam sektor pertanian perlu di maksimalkan dan kegitannya tidak jauh dari aktifitas bercocok tanam sayur-sayuran,” jelasnya.
“Kegiatan ini nantinya berdampak pada upaya bersama dalam menjaga sekaligus meminimalisir perawatan kebun kopi apa bila ada kegiatan pengembangan tanaman sayuran di area perkebunan kopi, pengendalian alang-alang dan hamapun akan terpantau,” tambahnya.
Selain itu juga, lanjutnya, menjawab kegelisahan warga mengenai banjir dan kebakaran lahan yang dapat terjadi kapan saja di lahan pengembangan budi daya kopi.
“Pembuatan kanal-kanal kecil diarea perkebunan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk pembasahan lahan saat terjadi musim kemarau, juga pada saat musim penghujan dan terjadi banjir, kanal dapat difungsikan sebagai penampungan air juga budidaya ikan,” katanya. (Lm)
Tinggalkan Balasan