TIM PENILAI NASIONAL ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA KUNJUNGI DESA SUNGAI GEBAR BARAT
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki sejumlah potensi dan keunggulan tanaman Keluarga atau tanaman obat tradisional. Salah satunya budidaya tanaman apotik keluarga berupa Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan dipercaya mewakili Provinsi Jambi dalam lomba Penilai Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur Tahun 2018 oleh tim penilai Nasional.
Diketuai oleh Dr. dr. Ina Rosalina, Tim Penilai Nasional dari Kemenkes RI bersama Anggota Komisi IX DPRI H. Handayani, SKM, MPH, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Amir Sakib, Sabtu pagi, 08 September 2018 kunjungi Desa Sungai Gebar Kecamatan Kuala Betara Guna melakukan penilaian terhadap 9 kelompok TOGA, Tiba di lokasi rombongan disambut dengan tari penyambutan dan pengalungan bunga.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Amir Sakib menerima kedatangan Tim bersama Anggota Komisi IX DPR RI, H. Handayani, SKM, MPH di Gedung Balai Pertemuan Kantor Bupati, Jum’at Malam, 07 September 2018.
Turut hadir dalam penyambutan, Staf Ahli Bupati, para Asisten, Kepala Dinas Kesehatan dr. Hj. Andi Pada, M.Kes dan Jajaran, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Tanjab Barat Hj. Djunasih Amir Sakib, Camat Kuala Betara, Kades Sungai Gebar Barat serta Perwakilan Pembina Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga.
Saat menyampaikan sambutan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Amir Sakib menyampaikan apresiasi kepada rombongan Tim Penilai Nasional dan Anggota Komisi IX DPR RI yang berkesempatan mengunjungi Desa Sungai Gebar Barat.
Wabup mengatakan bahwa Ini merupakan sebuah kehormatan bagi Pemkab Tanjab Barat dan masyarakat Desa Sungai Gebar Barat.
Selanjutnya Wabup juga mengatakan bahwa di Kabupaten Tanjab Barat sebelum adanya lomba-lomba Toga, masyarakat sudah ada tanaman obat tradisional keluarga di rumah masing-masing.
Wabup menyampaikan saat ini ada 262 kelompok TOGA di Tanjung Jabung Barat yang tersebar di 13 Kecamatan dan di Desa Sungai Gebar Barat ada 9 kelompok dengan jumlah kelompok binaan sebanyak 18 keluarga. Intinya masyarakat di sini sudah memiliki kebiasaan menanam obat untuk kesehatan di lingkungannya, pemkab akan terus berusaha maksimal melakukan pembinaan sehingga pemanfaatannya untuk obat atau kesehatan akan optimal.
Selama ini, selain dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional seperti Jamu, Tanaman TOGA ini digunakan oleh masyarakat sebagai bahan produksi makanan seperti enting jahe, sirup rosela, kristal jahe dan dodol lidah buaya.
Maka dengan adanya penilaian ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjaga keberlangsungan budaya akan pentingnya kesehatan keluarga.
Tim Peliput Bidang PKP Diskominfo
Tinggalkan Balasan