PEMERINTAH TERUS JAGA KETERSEDIAAN PANGAN UNTUK PUASA DAN LEBARAN 2017
Jakarta – Siraran Pers Kementerian Komunikasi dan Informatika No. 63/HM/KOMINFO/05/2017 tentang Pemerintah Terus Jaga Ketersediaan Pangan untuk Puasa dan Lebaran 2017.
Diskusi Media melalui Forum Merdeka Barat 9 mengangkat tema ‘Ketersediaan dan Distribusi Pangan saat Ramadhan’ telah terselenggara pada hari Minggu, 28 Mei 2017 di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat. Diskusi Media tersebut menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih, Direktur Jenderal Holtikultura Spudnik Kementerian Pertanian Sujono Kamino, dan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik BULOG Karyawan Gunarso.
Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan ketersediaan stok/pasokan barang kebutuhan pokok selama Puasa dan Lebaran 2017. Ketersediaan stok/pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok akan memberikan ketenangan bagi masyarakat selama menjalani ibadah puasa. Kepala Negara mengharapkan dengan adanya persiapan lebih awal dan lebih baik maka masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa secara nyaman.
“Saya berharap pada puasa tahun ini, kaum muslimin dan muslimat dapat menjalankan ibadah puasanya dengan tenang aman dan nyaman. Karena itu, meskipun masih 2,5 bulan, alangkah baiknya apabila kita memberikan perhatian bersama, terutama dalam rangka persiapan yang semakin baik dari tahun ke tahun,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan Jakarta, April 2017 lalu.
Oleh karena itu Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) mengadakan Diskusi Media dengan Tema “Ketersediaan dan Distribusi Pangan Selama Ramadhan 2017” yang bertujuan memberikan gambaran terkini upaya-upaya yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan sebelum dan selama Ramadhan 2017 serta dalam menghadapi Lebaran 2017 ini. Upaya-upaya tersebut tentu dimaksudkan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat khususnya kaum muslimin dan muslimat dapat menjalankan ibadah puasanya dengan tenang aman dan nyaman melalui terjaganya stok/pasokandan stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Sebelumnya, Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa kementeriannya bersiaga penuh mencegah kelangkaan dan lonjakan harga barang kebutuhanpokok, selama Puasa hingga Lebaran.“Langkah-langkah yang telah diambil yaitu rapatkoordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha, pemantauan ke pasar rakyat, pasar ritel modern, gudang Bulogdan distributor barang kebutuhan pokok di 34 propinsi serta penugasan Bulog untuk stabilisasi harga,” jelas Mendag. Langkah-langkah tersebut termasuk fasilitasi penyediaan gula, minyak goreng kemasan sederhana, dan daging beku sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Mendag juga mengungkapkan, dalam sebulan terakhir pemantauan Kemendag, perkembangan harga barang kebutuhan pokok umumnya stabil bahkan cenderung turun, kecuali harga bawang putih yang sedikit naik akibat berkurangnya pasokan ke pasar.
Hasil rakor dan pantauan lapangan di pasar rakyat, pasarr itel modern, gudang Bulog, PT. PPI, dan distributor barang kebutuhan pokok di 34 propinsi menunjukkan, stok/pasokan barang kebutuhan pokok khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan Puasa dan Lebaran 2017.
Dalam upaya mendukung ketersediaan stok/pasokandan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok, pemerintah melarang pelaku usaha melakukan penimbunan/spekulasi sesuai amanat Perpres 71/2015 dan akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran.
“Distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok wajib melakukan pendaftaran usahanya dan melaporkan volume stok, pengadaan dan penyalurannya setiap bulan sebagaimana diatur melalui Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok,” jelas Mendag.
Mendag menyatakan bahwa stok/pasokan barang kebutuhan pokok selama Puasa dan Lebaran 2017 sudah dalam posisi aman. Ia juga telah mengintruksikan kepada seluruh petugas Dinas Perindag Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk turut turun ke lapangan melakukan sosialisasi kepada para distributor barang kebutuhan pokok per propinsi untuk memenuhi ketentuan wajib daftar dan wajib lapor stok tersebut.“Jelang puasa stok aman. Semua distributor barang kebutuhan pokok harus lapor/daftar usahanya. Lapor posisi stok-nya, termasuk juga harganya, jadi bisa terpantau,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pasar ritel modern adalah price leader atau acuan harga, oleh kerena itu harus dikendalikan. Saat ini, para ritel modern tidak boleh menjual gula, minyak goreng kemasan sederhana dan daging beku dengan harga di atas harga yang sudah ditetapkan harga eceran tertinggi (HET)-nya.”Aturan wajib lapor ini sudah dimulai, dan sudah diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” ujar Menteri Perdagangan.
Dalam Diskusi Media, Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih menjelaskan bahwa Kemendag bersama Kementerian dan Lembaga lain sigap menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok, serta serap produksi dalam negeri. Karyanto memaparkan langkah-langkah yang dilakukan oleh Kemendag dalam menjaga standarisasi harga dan ketersediaan bahan pokok, yaitu penguatan regulasi dengan menerbitkan peraturan menteri, penatalaksanaan dengan BULOG dan pelaku usaha, pemantauan dan pengawasan ke 34 provinsi di Indonesia, serta upaya khusus dalam penetrasi pasar ke pasar rakyat dan ritel modern.
“Dari sisi regulasi, diterbitkan Permendag No. 20/2017 terkait kewajiban distributor mendaftar dan melaporkan kebutuhan dan ketersediaan bahan pokok, serta Permendag No. 30/2017 tentang tata tertib impor produk hortikultura,” jelasnya.
Kemendag juga menerbitkan harga acuan pembelian bahan pokok di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen yang dituangkan dalam Permendag No. 27/2017.
Karyanto juga meminta agar media turut andil dalam menjaga situasi dalam pemberitaan terkait situasi pangan. “Teman-teman media tolong bantu kami, jangan sampai ada framing kalau mau Puasa, mau Lebaran itu harga naik,” tegas Karyanto
Strategi Stabilkan Harga
Sedangkan pada kesempatan lain Mentan Andi Amran Sulaiman, menyatakan Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan telah melakukan rapat pembahasan mengenai strategi pemerintah menstabilkan harga dan stok komoditas pangan strategis menghadapai Puasa dan Lebaran 2017.
Menurut Mentan, penyerapan yang dilakukan Bulog juga menjadi upaya pemerintah dalam menjaga harga dan stok komoditas pangan strategis. Sehingga, Bulog menjadi stabilisator harga, baik di tingkat petani maupun konsumen.Khusus beras, pemerintah memiliki stok 1,9 juta ton dan bisa memenuhi kebutuhan selama 8 bulan ke depan.
Kemudian, bawang merah disepakati untuk segera dilakukan penyerapan oleh Perum Bulog sebesar 2.000 ton, serta menyerap bawang putih 1.000 ton. Mengenai cabai, pemerintah akan mengantisipasi harga cabai rawit merah agar tidak turun terlalu terjal. Mentan berharap, harga cabai di tingkat petani dan konsumen merupakan harga yang sama-sama bisa dinikmatin kedua belah pihak.
Sedangkan stok daging sapi, pemerintah memiliki stok sebesar 40 ribu ton yang nantinya akan dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg yang merupakan daging asal impor.Selain itu, harga ayam yang tengah turun juga harus bisa dijaga agar tidak mengalami penurunan yang tajam.
Menurut Mentan, dalam menjaga harga dan stok komoditas pangan strategis, pemerintah meminta kepada Bulog untuk menyerap seluruh produksi komoditas pangan strategis.”Kita harus menyerap solusi yang bisa menyelesaikan adalah menyerap, regulasi yang ada kita perbaiki sudah selesai, kita menyerap beras, bawang dan solusi berikutnya kita mengeskpor, panen puncak nanti bulan Mei-Juni,” jelasnya.
Menurut Mentan, pemerintah juga akan memotong rantai pasok guna menjaga harga dan stok komoditas pangan strategis tetap stabil.”Distribusi kita kalau ke depannya kita harus memotong rantai pasok, karena ini sudah puluhan tahun, itu solusi permanen ke depan, sehingga posisi petani untung, konsumen menikmati harga yang baik,” tandasnya.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono dalam Diskusi Media menyampaikan bahwa Kementan siap menjalankan perintah khusus dari Presiden Jokowi terkait stabilitas harga pangan agar lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini memang sudah ada perintah khusus dari Presiden untuk bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami pemerintah mencoba menjaga agar masyarakat yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan tidak panik,” tandasnya.
Gerakan Stabilisasi Pangan
Sedangkan Perum Bulog dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan Gerakan Stabilisasi Pangan menghadapi Puasa dan Lebaran 2017. Gerakan Stabilisasi Pangan ini dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Djarot Kusumayakti pada 17 Mei 2017 lalu.
“Gerakan Stabilisasi Pangan bertujuan untuk menstabilisasi pasokan dan harga pangan, di beberapa Pasar di DKI Jakarta, seperti Pasar Senen, Pasar Tanah abang, Pasar Jatinegara, Pasar Kramatjati, Pasar Klender, Pasar Minggu, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Goblo, Pasar Palmerah, Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Koja, serta Pasar Anyer Bahari. Hari ini ada 10 truk berisi bahan pangan ke enam pasar dulu serta dilakukan secara tahap demi tahap,” papar Djarot.
Komoditas yang akan dijual dalam gerakan ini adalah beras (kualitas medium dan premium), gula, minyak goreng, daging beku, bawang merah, bawang putih, serta komoditas lainnya. Kemudian bahan pangan tersebut segera dikirim ke pasar-pasar tradisional yang tersebar di Jakarta.
Lalu untuk menjaga stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, Kemendag telah menyepakati nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah asosiasi seperti Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) juga dengan distributor gula, minyak goreng, dan daging pada 4 April 2017 di Jakarta. Dalam MoU tersebut disepakati bahwa HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk gula Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan daging beku dengan harga maksimal Rp80.000/kg.
Sementara itu berdasarkan catatan Kemendag, stokbahan pokok yang dimiliki pemerintah untuk bawang merah (2 juta ton), bawang putih (1 juta ton), minyak goreng (1,5 juta ton), daging beku (86.620 ton), dan gula (460 ribu ton). Sedangkan untuk pengawasan terhadap kestabilan harga serta kelancaran pasokan bahan pokok tersebut telah dipantau 173 pasar rakyat (oleh BPS), 165 pasar rakyat oleh Kemendag dan 10 pasar induk terutama untuk komoditi perdagangan bawang merah.
Lalu setelah peninjauan langsung ke gudang-gudang beras Bulog dan distributor bahan pokdapat disimpulkan bahwa ketersediaan bahan pokok mulai dari beras, minyak goreng, gula, tepung terigu dapat memenuhi kebutuhan jangka waktu 4 hingga 8 bulan ke depan. Sehingga dapat dipatikan ketersediaan pangan untuk Puasa dan Lebaran 2017 aman.
Dari rangkaian Pemaparan dan Diskusi dalam Diskusi Media 28 Mei 2017 tersebut dapat disimpulkan bahwa Stok kebutuhan pokok khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan Puasa dan Lebaran 2017.
Dengan adanya persiapan lebih awal dan lebih baik mengenai distribusi dan ketersediaan pangan saat Ramadhan maka masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Sumber : Biro Humas, Kementerian Komunikasi dan Informatika
Tinggalkan Balasan