TANJAB BARAT SEGERA KEMBANGKAN EKO WISATA MANGROVE

KUALA TUNGKAL, – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat fokus dan serius untuk meningkatkan sektor pariwisata dari sumber daya alam yang dimiliki.

Tahun 2019 ini Pemkab Tanjab Barat, melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat bersama instansi terkait telah merencanakan pengembangan wisata hutan mangrove dengan total anggaran yang cukup signifikan yakni sekitar Rp 11,5 miliar.

Kepala Bappeda Kabupaten Tanjab Barat, Ir. H. Firdaus Khatab, MM mengungkapkan bahwa hutan mangrove menjadi perhatian dan fokus Pemkab untuk menonjolkan pariwisata daerah pada tahun 2019 ini.

“Rencana ini sudah tertuang dalam RPJMD tahun 2019 ini. Kita fokus kembangkan hutan mangrove di Desa Pangkal Babu untuk menjadi ikon wisata baru, hutan mangrove tersebut sudah diakui dan dikenali oleh Pemerintah Pusat,” ungkapnya saat ditemui Senin (11/2).

Hutan Mangrove di Provinsi Jambi lanjut firdaus, hanya ada di perairan Tanjab Barat dan Tanjab Timur. Namun demikian katanya, Tanjab Barat lah yang pertama berkomitmen penuh dalam pengembangan potensi wisata hutan mangrove.

Ditambahkan firdaus, Pemkab Tanjabbar telah menyiapkan anggaran hingga total belasan miliar rupiah untuk pengembangan hutan mangrove, baik yang bersumber dari APBD maupun dari APBN dan Kementerian.

“Anggaran yang disiapkan dari APBN melalui dana DAK untuk pariwisata sebesar Rp 1 miliar, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 500 Juta, dan yang terbesar dari APBD Tanjabbar sebesar hampir Rp 10 Miliar”, imbuhnya.

Dari APBD sendiri, Instansi terkait akan menyiapkan satu jembatan penghubung langsung ke lokasi hutan mangrove, memperbaiki akses jalan, serta fasilitas lampu listrik dan air bersih. Kemudian setelah ada akses jalan dan jembatan serta fasilitas-dasilitas tersebut, di rencanakan juga pembangunan menara pantau, lapak UMKM, Taman, Penginapan maupun warung makan di sekitar lokasi.

Harapan Pemkab Tanjung Jabung Barat dengan pengembangan potensi wisata mangrove ini selain untuk memperindah kota juga punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan bahkan dari manca negara. Sehingga perekonomian daerah akan dengan sendirinya akan mengalami peningkatan.

Bupati Safrial sendiri dalam berbagai kesempatan selalu menekankan agar komitmen pengelolaan kawasan mangrove di pantai timur sumatera ini di fokuskan pada pengembangan ekowisata yang nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para nelayan yang tinggal di sekitar kawasan mangrove tersebut.

“Kita ingin nelayan dan masyarakat kita yang tinggal di sekitar kawasan mangrove punya p
enghasilan serta kehidupan yang layak kedepannya”, tukas bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *