KOPERINDAG AKAN FASILITASI PENDISTRIBUSIAN DAGING BEKU SAAT RAMADHAN

Kuala Tungkal – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), akan memfasilitasi pendistribusian daging beku ke pasar-pasar tradisional. Hal ini menyusul adanya program Pemerintah Pusat, guna memenuhi kebutuhan daging selama Ramdhan dan hari-hari besar lainnya.

Terkait program itu, Kepala KUKM Dinas Koperindag Tanjab Barat Syafriwan, SE, mengatakan, akan menyambut baik apa yang menjadi program pemerintah pusat. Dan tidak menutup kemungkinan daging itu sampai ke pasar tradisional Tanjab Barat.

“Kita sambut baik program pemerintah pusat. Dan kita akan koordinasikan lebih lanjut. Selama daging itu ada dan tersedia, kita akan jemput bola juga,” ungkap Syafriwan.

Namun, Pemkab juga akan memperhatikan keseimbangan dengan daging lokal. “Selama dagingnya ada, harganya stabil, Insya Allah tidak memberatkan pedagang dan akan meringankan masyarakat,” sebutnya.

Disoal kisaran harga yang ditawarkan, Dari info yang diterima kata Syafriwan, untuk harga daging beku Rp 80 ribu perkilogramnya. “Nah kalau ini memang akan didistribusikan ke daerah- daerah, kita akan sambut dan fasilitasi dengan pedagang. Dan juga tidak lupa memperhatikan keseimbangan dengan daging lokal yang sudah tersedia,” jelas Syafriwan.

Apalagi saat ini setelah dikoordinasikan dengan Disbunnak, mereka sudah mempunyai ancang-ancang menyediakan stok daging mulai dari ramdhan sampai tahun baru.

Masih dikatakan oleh Syafriwan, kemudian berhubung daging beku merupakan hal yang baru, untuk status kehalalan daging itu sendiri, hal itu pernah disoal saat kunjungan salah satu pejabat Eselon I dari Kementerian Perdagangan. Apakah daging itu halal secara Islam atau tidak. Apalagi di Tanjab Barat, warganya mayoritas beragama Islam.

“Untuk hal ini saya yakin Kementerian sudah membuat langkah-langkah. Tentu mereka tidak akan memberikan daging yang tidak sesuai dengan mayoritas umat di Indonesia. Baik dalam hal teknik pemotongan, maupun penyimpanan daging itu sendiri. Karena itu juga berkaitan dengan kualitas daging beku sampai ke tempat-tempat yang didistribusikan,” pungkasnya. (abs)

Sumber : Lintas Tungkal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *