AMIR SAKIB: BULOG HARUS PASANG HARGA BERSAING DENGAN BERAS LAINNYA

Kuala Tungkal – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Amir Sakib menyarankan pihak Bulog melakukan revisi kenaikan harga beli beras petani. ‎Dengan adanya peningkatan harga ini, penjualan beras hasil tanaman petani kita ke Medan dan Pekan Baru setidaknya bisa dihambat. Dan Bulog bisa memenuhi kuota serapan terhadap Beras lokal sebesar 10 persen.‎

“Selama inikan, Bulog cuma menghargai beras petani kita Rp 7.300 perkilogramnya. Sedangkan orang dari Medan dan Pekan Baru sanggup bayar Rp 9.000 -10.000 / kg. Dengan harga segitu, sampai kapan pun Bulog tidak akan bisa memenuhi kuota meraka. Makanya saya sarankan naikkan harga beli,” terang Amir Sakib belum lama ini.‎

Dikatakan wabup, untuk menarik minat petani Bulog harus mampu bersaing dengan pembeli dari provinsi tetangga.

Tidak hanya bersaing dari harga beli beras mau pun gabah kering. Karena saat ini, para pembeli dari luar daerah kini telah menurunkan alat untuk memanen padi petani. Dan ini terjadi di Kecamatan Sinyerang.

“Yang punya sawah cuma tanam,untuk panen sampai penggilingan pembeli yang nyediakan. Dimanja benar petaninya,”beber wabup.

Sementara itu, Tomy Wijaya Kabulog Kuala Tungkal mengakui kecilnya serapan Beras lokal. Dan itu dampak dari kecilnya patokan harga beli bulog.

Dampak dari kecilnya serapan ini, untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang mencapai 440 ton perbulan, disarankan dia bulog harus memasok beras dari luar kabupaten Tanjab Barat dan Tanjab Timur.

“Bulog Tanjab Barat ini membawahi dua kabupaten. Yakni Barat dan Timur. Tapi dari kedua kabupaten ini saja, beras yang kita serap juga tidak mampu memenuhi atau mengimbangi pengeluaran kita,” tandasnya.

Sumber : Nuansa Jambi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *